Kamis, 23 Juni 2011

Malam Jumat

Kalau tidak salah, kejadiannya 3 malam yang lalu.
Biasa, tiap malam aku lomba begadang dengan laptopku.
Jam 10 malam, disini sudah hening. Tumben-tumbennya bapak dan omku cepat tidur dan mematikan tivi.
Jam 11 malam, makin hening...
Jam 12 malam, tepat tengah malam, aku mendengar suara anak kecil, suara anak laki-laki, berteriak merintih seperti orang kesurupan. Suaranya terdengar sangat jauh dari arah depan rumah.

Aku pikir itu sepupuku yang katanya pernah kesurupan.
Aku juga takut berpikiran macam-macam, nanti aku makin takut....

Aku kembali mengetik di laptopku, seperti tidak pernahmendengar suara itu.

Tapi,,,
Jam 1 lewat tengah malam, aku kembali mendengar suara itu, suara yang sama.
Kalau suaranya terdengar jauh, mungkin aku masih cuek, tapi suara terdengar sangat dekat seperti berada di samping rumah.

Ya Allah,,, tolong aku....!!!

Kalau pemilik suara itu memang ada, jangan sampai aku melihatnya.
Kutarik selimut dan bersembunyi dibaliknya kemudian kututup mata rapat-rapat.
Aku harus tidur...!!!

***

Itu adalah malam pertama aku mendapat hal yang aneh sejak setahun ini aku tinggal di rumah dinas omku ini.
Semula aku sangat cuek ketika diceritakan tentang keangkeran rumah ini.

Karyawan sebelumnya yang menempati rumah ini, omku juga, istrinya sangat sering bercerita padaku tentang keanehan di rumah ini...
Katanya 'Sumur di belakang rumah itu ada penjaganya, laki-laki, seperti panglima perang yang selalu memegang pedang'
'Kalau di kamar belakang itu, ada penjaganya juga, seekor monyet'

Monyet??? Kok bisa???

Sering sih, mendengar sepupuku yang tidur di kamar belakang katanya dia selalu diganggu tiap malam.
Ada ada saja gangguannya. Kalau bukan suara bola yang ditendang-tendang, dia dijatuhi kulit pisang segar dari plafon kamar.

Mungkin karena sebegitu banyak gangguan yang terjadi di kamar itu makanya penghuni sebelumnya menulis ayat Al-Quran di dinding kamar, besar sekali.
Tapi menurutku untuk apa ditulis kalau tidak dibaca??? Sama aja bohong....

Masih ada lagi,
Cerita tentang pabrik yang pernah memakan korban, pegawainya yang terjepit di mesin dan kemudian menjadi penjaga pabrik.

Cerita tentang salah satu pegawainya yang mati mendadak di lapangan bola di depan rumah. Teringat kematian Adjie Massaid, mirip seperti itu, kematian mendadak karena kecapean berolahraga.
Aku sudah sering tinggal di rumah ini saat kejadian itu, tapi untungnya masih bolak-balik kost, jadi gak ngeri-ngeri amat.

Cerita tentang kematian pegawainya lagi, yang ruamhnya di antarai satu rumah dari rumah yang kutempati sekarang. Kata tentangganya sering mendengar suara orang sedang menyapu halaman, mungkin karena semasa hidupnya bapak itu senang sekali menyapu halaman tiap pagi.

Dan masih banyak lagi cerita-cerita lainnya.

Kembali pada diri kita masing-masing, mau percaya atau tidak tentang keberadaan makhluk dari alam lain itu... Sempat agak merinding juga sih, soalnya aku menulis ini pada malam hari, malam jumat lagi dan digoda oleh ribuan nyamuk...
Sereeeeeem....!!!!


~ ~ ~ Malam Jumat, 23 Juni 2011 ~ ~ ~

Jln. Dg. Tata Raya No. 15 / C4
Kompleks Patun Makateks
read more “Malam Jumat”

#1... Malino....

Minggu, 12 Juni 2011.
Aku, sri, yaya, maya, sukma, harni, icha, anti, dan imma, berencara akan jalan-jalan ke Malino. Yang katanya berangkat jam 08.00.
Berita baiknya tepat pukul 08.00 aku sudah duduk manis menunggu mobil jemputan di depan gerbang teknik kampusku, UNM.
Dan berita buruknya, aku hubungi temanku, katanya mobilnya belum nongol2 d rumahnya...
Hallah, Indonesia, terlalu banyak memproduksi karet. Jamnya pun terbuat dari karet.
Akhirnya aku dijemput pukul 09.00, sejam lamanya aku menunggu...

satu hal pesanku untuk kalian 'On Time' dongggggg.....!!!!!

***

Akhirnya jadi juga aku dan ke-8 temanku jalan-jalan ke kota Malino...
Kota ini terletak kurang lebih 90 km arah selatan Kota Makassar, tepatnya di Tinggimoncong, Kabupaten Gowa...
dan aku akan kesana lagi...

Jalan menanjak dan berkelok-kelok dengan melintasi deretan pegunungan dan lembah yang indah bak lukisan alam, mengantarkan kami ke kota Malino. Tapi sayangnya aku sedang kurang fit jadinya sepanjang jalan hanya tiduran, sesekali melihat pemandangan kemudian kembali menutup mata...

Pertama, sekitar 30 km dari makassar kami singgah di bendungan bili-bili, bendungan terbesar di sulawesi selatan...
Supir mobil kami mendadak kelaparan, jadinya kami singgah sekaligus foto-foto. Jadi keluarlah semua kamera, gak kamera digital, kamera hape pun keluaaarrr. keluarin deh semua yang bisa buat jepret-jepretan.



Bendungan dengan waduk 40.428 hektar ini, airnya keruh. Itu akibat lumpur eks longsor di kaki Gunung Bawakaraeng yang mengalir masuk ke waduk bendungan Bili-bili hingga air menjadi keruh. Juga terlihat waduk itu ada penghuninya, seekor biawak sedang asyik berenang disana...

sekitar 15 menit, perjalanan berlanjut lagi....

***

entah berapa lama aku memejamkan mata, dan ketika kubuka mata hamparan pohon pinus berjejer rapih berdiri tegak seperti menantangku mengajak berperang. Ternyata gak terasa kami sudah sampai di Hutan Wisata Malino yang dikenal sebagai Hutan Pinus.

Ketika pertama kumenginjakkan kaki di Hutan Malino, rasanya dingiiiiiin. Satu alat elektronik yang tidak perlu dibeli penduduk disini, AC. Langsung saja kutarik sweater dan membungkus tubuhku agar sedikit hangat. aku kan gak tahan dengan cuaca dingin, tapi tetap nekat ikut ke Malino...
Dasar...!!!

Waktunya mencari posisi uwenak buat makan, lapaaaaaaaar....

Hutan Pinus ini berdirik tegak di tanah yang tidak rata, seperti sebuah jurang tapi tidak terlalu curam. kami memutuskan untuk makan di bawah.
Turunnya susah, naiknya pun susah. Tapi demi mendapat ketenangan kesenangan sambil makan juga melihat view yang oke, kami turun aja...

saat makan, narzisnya tetap!!!
foto-foto sambil makan... ckckckck

dan ketika yang lain sudah kelar makannya, aku masih makan. Makananku seperti gak mau habis-habis. Dan habislah aku ditertawakan oleh teman2ku. Katanya 'yang terakhir makan, cuci piring!', dan parahnya ada yang bilang gini 'yang terakhir makan, itu yang terakhir nikah'... huallah, nikahlah kalian cepat2 biaku cepat nikah... hehehe



Tanpa menunggu aku selesai makan, mereka tetap narzis2an...

***

Setelah Hutan Pinus, akan kemanakah kami ???

to be continue...

^_^
read more “#1... Malino....”