Rabu, 20 Juni 2012

Lagusi, Ujung Tanah...

Pagi ini saya dapat SMS dari seseorang, begini isinya:

Apa kabarq kak?

Kubalas,

Alhamdulillah baik. Denga  n siapa ini???

Tidak perlu menunggu lama, sms langsung dibalasnya.

Dengan ekky

Tanpa berpikir panjang, saya langsung tau ini ekky siapa... Bukan ekky orang majene teman sekelasku waktu kuliah dulu lho... Hehehe

Beberapa waktu yang lalu saya juga dapat sms, ini dia smsnya:

Kak, rinduka sama kita. Apa kita rindu sama saya? Kapanq ke Lagusi?
Dari A.Vita, A. Feby, dan Dilla

Saya kemudian menarik nafas panjang dan kembali mengingat mereka semua, semua yang ada disana dan yang pernah terjadi disana... Sampai-sampai saya hampir lupa membalas sms mereka...
Hummm...

Bulan lalu saya juga dapat telfon, dari Wawan dan Dion. Mereka menelfon hanya sekedar menanyakan kabar dan kapan saya akan kesana bertemu mereka lagi.

Jadi kangen juga sama mereka...
Kangen dengan tawa canda mereka...
Kangen dengan kejahilan mereka...
Kangen mereka yang selalu memujiku, kakakcantik...
Kangen mereka yang sangat antusias mendengar ceritaku...
Kangen mereka yang tiap malam bikin keributan di poskoku...
Kangen mereka yang seperti semut, selalu mengerubutiku...
Kangeeeeeeen...

Mereka adalah anak-anak Dusun Lagusi, Desa Ujung Tanah, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone. Tempatku KKN dulu.

Pada awalnya saya sangat sedih disana, bukan karena saya tidak terima ditempatkan disana tapi karena teman seposkoku cowok semua, saya menjadi cewek satu-satunya dan yang pasti paling cantik disitu. Saya merasa kesepian saat itu, saya benci tempat yang sepi, saya merasa sendiri, tidak ada yang peduli. Apalagi melihat teman seposkoku yang belum kukenal sama sekali dan mendengar caranya bicara, sepertinya mereka agak songong. Baru hari pertama nginap diposko udah ngeributin mantan presiden RI, Bapak Soeharto. Biarkanlah beliau tenang di alam sana.

Saya sengaja memilih Bone, biar dekat dengan sahabatku, Sri. kebetulan waktu itu dosen pembimbingnya sepupunya dia, jadi bisa diurusin. Awalnya saya ada teman cewek di posko Ujung Tanah, tp yang kutemani malah kabur ke posko suaminya. Beruntung juga sih dia nggak di poskoku, soalnya dia punya bayi yang umurnya baru setahun. Gak lucu kan kalau saya harus bangun tengah malam hanya karena anak itu nangis.

Orang-orang pusing ngurusin saya saat itu. Saya yang ingin ditemani oleh teman cewek, biar dalam jangka dua bulan itu saya bisa begadang curhat-curhatan sama dia. Tapi pada akhirnya saya ngalah, saya memutuskan untuk tidak mempermasalahkan hal itu setelah dinasehati habis-habisan oleh ketiga kakak-kakak saya di posko, Muhammad Rusli Mahmud, A.Md, Muhammad Syahrul, dan Mursalim. Kupanggil mereka Kak Cully, Kak Callu, dan Kak Alim. Mereka bertigalah yang tiap malam memberikan wejangan-wejangan kepadaku. Ternyata kakak-kakak ini baik-baik ya, mereka rela bertukar tempat dengan teman cewek dari posko lain biar saya ada yang menemani. Malah kak Alim sudah menyiapkan kopernya untuk pindah posko.

Beberapa malam berlalu, saya semakin sadar, teman curhat itu gak melulu harus cewek. Kak Cully, kak Callu, dan kak Alim rupanya mereka adalah teman curhat yang sangat baik, menurutku. Malah mereka sangat dewasa menyikapi problem-problemku saat itu... Saya mengurungkan niat untuk mendapatkan teman cewek di posko. Apalagi saya sudah seperti saudara dengan Kak Cully, kak Callu, dan kak Alim. Saya pun punya adik-adik di posko, ada A. Dimas dan A. Fadli. Saya ada teman mainnya, mereka anak dari ibu poskoku.

Saatnya, kunjungan ke sekolah. Senang rasaaaaaaaaanya... Saya senang melihat anak-anak. Senang melihat mereka berlari kesana kemari, tertawa, dan bermain... Saya semangat.... Saya seperti habis dicas, jadi kepengen lari-larian juga tapi ingat umur jadi gak jagi deh... Hehehe...

Jam pelajaran pertama dimulai. Saya memberanikan diri untuk masuk ke kelas. Disana sudah menunggu seluruh siswa dari kelas 1 sampai 6 untuk berkenalan dengan kami tentunya. Ramai sekali. Ribut sekali. Inilah penampilan perdana saya di depan para siswa SD ini... NERVOUS... Tapi berjalan lancar. Hanya butuh beberapa menit untuk saya mengenal mereka. Because they are friendly...

Sayapun memberikan bimbingan belajar sore untuk mereka, mereka yang kelas 4-6 tentunya. Kalau kelas 1,2, dan 3 belum. Saya masih perlu berlatih untuk belajar mengajar anak SD. Ngajar anak SD itu nggak gampang, susahnya minta ampun... Salut deh buat guru-guru SD, I'm proud of you...
Pemberian latihan olahraga juga tentunya, kami sering main volly bareng di halaman sekolah kalau sore-sore. Tunggu, saya gak ikut main volly, saya cuma nonton. Saya masih trauma dengan kejadian yang menimpaku di sekolah dulu, saat pelajaran olahraga, volleyball...

Kalau sore, mereka selalu menyempatkan main ke posko. Buat nemenin saya yang baru bangun dari tidur siangku, nemenin saya gosip... Hah??? Anak kecil diajak gosip. Ckckckck... Mau gimana lagi. Gosip paling hot dulu itu, tentang kak Alim yang dikejar-kejar sama neneknya A.Feby. Nenek-nenek ganjen, masih saja cari berondong... Hehehe...


Kalau mereka tidak datang sore harinya, mereka menyempatkan datang dimalam hari. Buat sekedar ngajarin kerjain PR matematika atau bahasa Inggris, atau cuma datang buat bikin ramai posko saja. Senang kalau mereka datang, ada hiburan. Apalagi kalau mereka bertanya hal yang aneh-aneh. Biasa pusing saya jawabnya. Kebetulan waktu itu bertepatan dengan bulan Ramadhan, ada suatu waktu saya gak puasa. Si ekky ini bertanya dengan logat Bonenya, "Kak, kenapaki tidak puasa? Kenapaki tidak pergi tarwih??? Dosaki nanti, dimarahiki sama Tuhan."
Heheheehehehe... Saya tertawa,,, saya pusing harus jawab apa. Kujawab sejujurnya, tapi mereka terus mencekokiku dengan pertanyaan-pertanyaan lebih aneh bin ajaib lainnya. Betul-betul yang namanya anak-anak... Anggap ini sebagai latihan, latihan sebelum punya anak sendiri... Hihihhihi...

Duuuuhhh mereka meninggalkan banyak sekali kenangan. Dua bulan saya disana, dan tiap hari ada saja cerita tentang mereka... Akan sangat panjang tulisanku nanti... Yang pasti tidak kulupa untuk meninggalkan nomer handphoneku buat mereka, kalau sewaktu-waktu mereka kangen kan tinggal telfon.

Hmmm.... Kadang perpisahan itu memang perlu, untuk menciptakan rindu diantara kita...

Ya, rindu itu benar-benar tercipta untuk kalian, dari perpisahan kita waktu itu. Dua tahun yang lalu, 22 Agustus 2010...

Insya Allah,,, kalau Tuhan mengijinkan, akan kuinjakkan kembali kakiku di tanah Lagusi, Ujung Tanah. Bertemu kalian yang merindukanku...


Pantas bulu mataku sering rontok...
Ternyata banyak yang merindukanku...


^^v




Tidak ada komentar:

Posting Komentar